Blog Mas Tom |
SNMPTN merupakan salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri di Indonesia tanpa mengikuti tes apapun. Seleksi snmptn hanya dengan melampirkan nilai raport semester 1 sampai 5 dan tambahan lampiran sertifikat prestasi apabila ada.
Namun tidak semua siswa bisa mengikuti jalur snmptn, karena untuk mengikuti jalur ini para siswa/siswi SLTA di Indonesia harus mengikuti tahapan, mulai dari pengisian pdss, pembuatan akun ltmpt, pemeringkatan di sekolah masing-masing sampai pada akhirnya penyeleksian di tingkat nasional.
Mengutip dari wikipedia, seleksi SNMPTN di Indonesia ternyata telah di mulai sejak tahun 2008, yang sebelum-sebelumnya diberi nama SPMB(Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).
SNMPTN pertama kali diselenggarakan oleh 57 PTN, sampai tahun 2020 PTN yang menyelenggarakan bertambah sampai 85 PTN.
Berharap lolos jalur snmptn memang menjadi impian para siswa karena lulus snmptn mempunyai banyak sekali keuntungan. Untuk mengetahui keuntungannya bisa sobat baca artikel sebelumnya tentang keuntungan lulus snmptn.
Kemudian timbul pertanyaan, apakah boleh berharap lolos snmptn ?
Bagi sobat yang bergabung di grup-grup lolos ptn baik di facebook atau whatsapp mungkin sobat pernah membaca atau mendengar kalimat seperti ini
Jangan pernah berharap pada snmptn, karena snmptn itu jalur untung-untungan.Menurut saya pribadi pendapat seperti itu cukup berlebihan karena hanya menitik beratkan pada ketidaktahuan bagaimana sistem penilaian.
Kemudian maraknya siswa/siswi juara 1 paralel disekolahnya tidak lolos snmptn sedangkan yang biasa-biasa saja lolos, kemudian muncul pemikiran jalur snmptn adalah jalur untung-untungan.
Padahal jika berpikir lebih luas, tidak mungkin sebuah perguruan tinggi memilih calon mahasiswanya asal-asalan tanpa pertimbangan.
Lebih jauh dari itu, bahkan siswa yang dikenal biasa saja di SLTA ternyata setelah di perguruan tinggi banyak sekali mengalami perubahan sehingga mereka menjadi tidak biasa lagi. Jadi stoplah mengatakan snmptn jalur untung-untungan.
Kembali lagi ke pertanyaan, bolehkah berharap snmptn ?
Menurut saya berharap lolos snmptn boleh-boleh saja, akan tetapi jangan kemudian menjadikan sobat menjadi lalai terhadap belajar untuk mempersiapkan utbk karena mengandalkan berharap lolos snmptn.
Jika sobat memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi snmptn, silahkan berharap kepada Alloh swt dengan perbanyak berdo'a mudah-mudahan itu adalah jalan terbaik.
Namun jangan lupa, seleksi tetaplah seleksi, pasti ada yang lolos dan pasti juga ada yang tidak lolos. Untuk jaga-jaga apabila tidak lolos, maka sejak daftar snmptn atau lebih baik lagi sejak jauh-jauh hari tetaplah belajar persiapan utbk untuk mengikuti sbmptn.
Lebih dari itu persiapkan juga untuk seleksi mandiri. terinspirasi dari cerita teman saya di kampus, dia berkesempatan ikut snmptn tapi tidak kemudian lupa belajar untuk utbk, ketika tiba pengumuman snmptn ternyata dia tidak lolos.
Namun dia tetap siap dengan utbk, bahkan sampai daftar ujian mandiri di 4 PTN ternama. Hebatnya setiap pengumuman ternyata dia lolos semua. Namun pada akhirnya tetap harus memilih salah satu, dan dia lebih milih UGM. Padahal 3 kampus lain dinyatakan lolos.
Dari cerita singkat tersebut awalnya teman saya terpuruk dengan ditolaknya snmptn, tapi pada akhirnya dia senang karena memetik apa yang dia tanam.
Kesimpulan
Berharap lulus snmptn itu sah-sah saja. Namun jangan sampai kesempatan ikut serta seleksi snmptn menjadikan malas belajar karena terbuai harapan. Saya lebih suka mengatakan bahwa jika lolos snmptn itu merupakan bonus dari kerja keras belajar. Sehingga tidak menjadikan alasan untuk tidak belajar karena telah berkesempatan ikut snmptn.
Demikian mungkin yang bisa saya tulis pada kesempatan kali ini, semoga dapat bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungannya.